Monday, April 13, 2015

GEODESI : Sejarah Peta


Peta merupakan gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang memiliki skala dan sistem proyeksi tertentu. Dengan berkembangnya zaman peta dapat digunakan dalam berbagai bidang, tidak hanya pada bidang perencanaan dan kontruksi namun peta juga dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Sejarah mencatat peta Indonseia pertama adalah peta navigasi pelayaran yang dibuat oleh Laksamana Cheng Ho dari China ketika melakukan pelayaran di Indonesia pada abad ke 15.
Sekitar tahun 1595 dilanjutkan oleh Belanda dengan VOCnya melakukan survei dan pemetaan guna menginventarisasi kekayaan hayati indonesia dan upaya mencari jalur ke daerah rampah - rempaah, karena Indonesia merupakan negeri dengan rempah – rempah yang melimpah.
Untuk meningkatkan SDM dalam pembuata peta, pada tahun 1792 dibentuklah sekolah untuk mendidik tenaga teknik, khususnya surveyor pemetaan.
Tidak hanya peta topografi militer saja yang diproduksi waktu itu, belanda juga membuat peta pelayaran yang berisikan informasi peringatan tanda bahaya untuk navigasi laut.

[peta buatan VOC]
Pada awal abad 20, dari 500 orang yang bekerja di dinas topografi sebagian besar adalah orang Indonesia, yang bertugas untuk membuat peta topografi Indonesia.
Pada tahun 1939 Ferdinand Jan Ormeling dari Belanda menerbitkan Atlas yang merupakan kumpulan peta selama 90 tahun kegiatan Survei dan Pemetaan. Pembuatan Atlas pada saat itu merupakan prestasi yang luar biasa di dunia.
Pembuatan peta daratan dan navigasi pada saat itu hanya ditunjang dengan pengetahuan ilmu falak atau kosmologi dan dengan menggunakan alat sederhana berupa kompas dan theodolit. Theodolit berfungsi untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal suatu jarak di muka bumi.


(Sumber : Ikawati, Yuni; Ratih, Dwi : Survei dan Pemetaan Nusantara, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, 2009